Terkadang
aku berpikir, aku tidak tahan dengan ini. Dan kamu orang pertama yang membuatku
bertahan dalam keadaan tetap seperti ini. Bertahan untuk sesuatu yang masih
ambigu. Apakah aku harus pergi atau tetap tinggal menunggu suatu keajaiban? Mengapa
kamu tidak menghubungiku ? Sekedar untuk bercerita tentang apa yang terjadi
disekolah kita masing-masing. Berkata : hello
sekarangpun kamu tidak pernah lagi.
Menunggu
kabar darimu adalah sesuatu yang abu-abu. Kamu berharap aku yang menghubungimu
dahulu? Aku sudah sering melakukan hal itu dulu. Kamu tidak menyadari itu. Dan sekarang
aku memutuskan untuk tidak menghubungi kamu sebelum kamu yang menghubungiku.
Kurasa itu keputusan yang tepat. Mungkin
kamu baru sibuk atau mungkin kamu sudah ada teman baru dan mulai melupakanku?
Tapi tenang saja, aku tidak akan pernah
terganggu dengan pertanyaan ‘kenapa kamu
tidak memberikan kabar?’. Karna kamu tidak akan menghubungiku. Karna aku
bukan siapa-siapa lagi untuk kamu. Jadi bagimu, memberikan kabar padaku
bukanlah suatu hal yang penting dalam hidupmu.
Kamu
sekarang juga sepertinya benci denganku. Tapi maaf, aku memang seperti ini. Aku
hidup dengan semua khayalanku. Aku bangga dengan setiap apa yang aku impikan.
Aku hanya membutuhkan orang yang mau mendengarkan setiap khayalanku, mendukung
setiap impianku, bukan orang yang menjatuhkanku. Orang yang setia menepuk bahuku ketika aku
lelah berlari untuk mewujudkan setiap impianku. J
Semoga
kamu selalu dalam keadaan baik-baik saja.
Aku
keluar dan menatap langit sore, aku berharap sesuatu akan menjadi indahh pada
waktunya. Aku tersenyum aku kuat untuk berdiri sendiri. Tapi aku memanglah aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar